Quantcast
Channel: Bisa Kimia » university
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4

Ilmuwan Memahami Bagaimana Panel Surya Plastik Bekerja

$
0
0

140701092014-large

Para ilmuwan tidak sepenuhnya bisa memahami bagaimana sistem kerja panel surya plastik tersebut dimana untuk peningkatan efisiensi biaya mereka sehingga mampu membatasi penggunaan teknologi yang cukup luas. Namun, para peneliti di University of Montreal, Dewan Fasilitas Sains dan Teknologi, Imperial College London dan University of Cyprus telah menentukan bagaimana cahaya merangsang bahan kimia dalam panel surya yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan energi. Francoise Provencher yang merupakan mahasiswa dari University of Montreal mengatakan bahwa temuan ini merupakan kunci pentung untuk pemahaman mekanistik mendasar dengan detail molekul dari semua sistem konversi solar yang membuat kemajuan besar untuk mendapatkan energi alternatif yang telah dicari-cari selama ini.

Para peneliti juga telah menyelidiki fundamental awal dari reaksi yang terjadi yang mendukung perangkat konversi tenaga surya dengan mempelajari merek baru dari dioda fotovoltaik yang didasarkan pada campuran dari polimer semikonduktor dan turunan dari fullurene. Polimer adalah molekul besar yang terdiri dari banyak molekul kecil dari jenis yang sama yang terdiri dari blok organik karena mereka terdiri dari atom yang membentuk molekul untuk hidup seperti karbon, nitrogen dan sulfur. Fullerene sendiri adalah molekul dalam bentuk bola terbuat dari karbon. Sohpia Hayes dari University of Cyprus juga menambahkan dalam perangkat ini penyerapan bahan bakar cahaya pembentukan elektron dan spesies bermuatan positif. Untuk dapat menghasilkan listrik, kedua spesies ini harus menarik dan memisahkan elektron lalu menjauh, jika elektron tidak dapat berpindah dengan cepat mak akan bergabung kembali sehingga tidak terjadi perubahan. Bisa dikatakan efisiensi ini tergantung pada seberapa banyak eletron yang terpisah.

Dalam temuan utama hasil kerja tim Tony Parker mengatakan bahwa mereka menggunakan femtosekon untuk merangsang spektroskopi Raman dimana femtosekon adalah teknik laser ultra cepat yang canggih dan memberikan rincian tentang bagaimana ikatan kimia berubah selama reaksi kimia terjadi sangat cepat. Laser memberikan informasi tentang getaran molekul karena mereka berinteraksi dengan pulsa sinar laser. Perhitungan yang sangat rumit pada getaran ini memungkinkan para ilmuwan untuk memastikan bagaimana molekul berkembang. Pertama mereka menemukan bahwa setelah elektron bergerak menjauh dari pusat positif, penataan ulang molekul yang cepat dan menyerupai produk akhir dalam waktu 300 femtosekon (0.0000000000003 sekon). Ketepatan dan kecepatan ini meningkatkan dan membantu menjaga pemisahan muatan.

Kedua, para peneliti mencatat bahwa setiap relaksasi yang sedang berlangsung dan proses reorganisasi molekul setelah pemisahan ini seperti yang divisualisasikan menggunakan metode FSRS harus sangat kecil. Carlos Silva dari University of Montreal mengatakan bahwa temuannya menjadi jalan terbuka untuk penelitian masa depan dalam memahami perbedaan antara sistem materi yang benar-benar menghasilkan sel surya yang efisien dan sistem harus efisien meskipun pada kenyataan tidak berkerja sesuai harapan. Sebuah pemahaman yang lebih besar dari apa yang berhasil dan apa yang tidak jelas akan memungkinkan perancangan panel surya yang lebih baik di masa depan.

Sumber : sciencedaily.com



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4

Latest Images

Trending Articles